Ads 468x60px

Selasa, 25 Oktober 2011

Adopsi Komputasi Awan di Sektor Publik Meningkat


Tren komputasi awan dalam beberapa tahun terakhir telah ramai tidak hanya dibicarakan, tetapi juga diimplementasikan. Namun, sebagian besar penggunanya masih dari sektor privat. Belum begitu terdengar pelaku sektor publik (pemerintah) yang memanfaatkan teknologi ini.
Pemerintah Amerika Serikat sudah melangkah lebih awal dengan bergerak ke komputasi awan. Melalui strategi “Cloud First”, mereka melakukan transisi migrasi data ke awan dengan penggunaan Google Mail, Google Documents, dan Recovery.com. Hal ini menjadikan pemerintah AS sebagai Government-wide system pertama yang beralih ke sistem awan sejak April 2010.
Selain ASpemerintah di negara-negara Asia juga mulai berusaha memanfaatkan layanan komputasi awan sebagai upaya efisiensi ICT mereka. “Meski terdapat kekhawatiran, terutama terkait dengan masalah privasi dan keamanan data, nilai proposisi untuk beralih ke komputasi awan bagi pemerintah terlalu menarik untuk diabaikan,” ungkap Iwan Rachmat (Senior Consultant ICT Practice, Frost & Sullivan Indonesia) dalam keterangan pers.
“Mereka yakin bahwa dengan membangun ekosistem komputasi awan di negara mereka, mereka dapat menciptakan lebih banyak peluang bisnis dan bahkan menciptakan peluang ekspor untuk layanan-layanan tersebut. Lebih lanjut lagi, pemerintah juga berusaha untuk mempromosikan penerimaan layanan tersebut di berbagai instansi,” Iwan menambahkan.
Menurut hasil riset terbaru Frost & Sullivan di kawasan Asia Pasifik, 21dari responden instansi pemerintah telah mengadopsi komputasi awan dalam aplikasi yang berbeda-beda. Selain itu, hasil riset tersebut juga menunjukkan bahwa dengan mempertimbangkan kekhawatiran pemerintah atas keamanan data dan lokasi pusat data, komputasi awan privat dan hibrida mengalami peningkatan adopsi yang signifikan di kawasan ini.
Sementara itu, belum tersedianya konektivitas internet yang cepat dan dapat diandalkan menjadi faktor penghambat penerapan komputasi awan di Indonesia. Padahal, inilahpersyaratan utama adopsi sistem ini. Masalah lainnya adalah rendahnya tingkat kesadaran tentang komputasi awan sehingga manfaat nyata dari penerapannya masih belum jelas bagi kebanyakan pihak. 
Dua hal tersebut merupakan faktor penghambat pemerintah Indonesia untuk berinvestasi untuk komputasi awan, Untuk itu, diperlukan edukasi ke pasar maupun instansi pemerintah dalam penerapan sistem ini, terutama dari sisi manfaat, efisiensi yang dihasilkan, dan keamanan yang terjamin,” pungkas Iwan. 
Sumber : infokomputer.com

Reade more >>

Fujitsu Besut "K", Komputer Tercepat di Dunia


Dalam ajang International Supercomputing Conference (ISC) 2011 di Hamburg, Jerman, baru-baru ini, diumumkan bahwa Jepang berhasil menciptakan komputer super tercepat di dunia yang menempati posisi teratas dalam TOP500.
Perkenalkan, sistem komputer bernama “K”. Komputer super yang saat ini masih dalam tahap konfigurasi ini dikembangkan bersama-sama oleh RIKEN (Rikagaku Kenkyusho/ Institute of Physical and Chemical Research) dan Fujitsu sejak tahun 2009 lalu.
Komputer super ini dinamakan “K” yang berasal dari aksara kanji Jepang “Kei” yang berarti sepuluh peta. Dalam pengertian lain, “Kei” merujuk pada pintu gerbang yang besar dan diharapkan sistem ini menjadi pintu gerbang ke ilmu komputasi.
Bagaimana, sih, spesifikasi “K”? “K” memiliki 672 rak komputer dengan total 68.544 CPU. Walaupun masih separuh jadi, “K” berhasil mencatat hasil terbaik dari taraf pengukuran kinerja LINPACK (program untuk memecahkan sistem persamaan linear menggunakan komputasi matriks yang dipakai menyusun daftar TOP500), yakni 8,162 petaflops – atau satu kuadriliunfloating-point operations per detik.
Tidak hanya itu, “K” juga dinilai memiliki standar tinggi dengan rasio efisiensi 93,0%. Ini adalah pencapaian pertama sejak superkomputer Jepang “Earth Simulator” menduduki peringkat satu pada Juni 2004.
Pada saat penyelesaiannya, komputer “K” ini akan terdiri dari 800 rak komputer – masing-masing dilengkapi dengan CPU ultra cepat dan efisien dalam mengkonsumsi energi – danmampu mencapai 10 petaflops menggunakan LINPACK.
 “K” diharapkan mampu memberikan terobosan di berbagai bidangmulai dari riset iklim global, meteorologi, pencegahan bencana, dan ilmu pengobatan sehingga ikut mendorong terciptanya masyarakat yang aman dan sejahtera. RIKEN dan Fujitsu akan terus bekerjasama hingga komputer ini selesai dipasang pada 2012.

Sumber : infokomputer.com
Reade more >>

Apple dan Android Kuasai Pasar Tablet Kuartal III


Tak kurang dari 16,7 juta unit tablet pada kuartal ke-3 2011 telah dikapalkan. Dari sejumlah ini, tablet bersistem operasi Apple iOS dan Android menguasai 94 persen pangsa pasar. Demikian menurut hasil riset Strategy Analytics.

Dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, penjualan tablet dunia ada lonjakan sebesar 280 persen, yaitu 4,4 juta unit pada kuartal ke-3 2010. Bila dibandingkan dengan kuartal ke-2 2011, ada kenaikan 11,3 persen, yaitu waktu itu pengapalan sejumlah 15 juta unit.

Menurut Peter King, Direktur Strategy Analytics, permintaan tablet pada negara maju dan negara sedang berkembang tetap tinggi. Seperti pada kuartal kedua sebelumnya, iPad pada kuartal ketiga ini masih menguasai pasar tablet, yaitu sebesar 67 persen yang setara dengan 11,1 juta unit. Sementara itu Android kali ini menguasai 27 persen, atau mengapalkan sejumlah 4,5 juta unit. Bila dibandingkan dengan kuartal ke-3 tahun lalu, Android waktu itu hanya mengapalkan 0,1 juta unit, yang waktu itu cuma memangsa 2,3 persen pasar.

Berbagai model tablet Android telah dipasarkan ke sejumlah negara dengan berbagai merk seperti Samsung, Acer, Asus, dan banyak lainnya. Amazon baru-baru ini juga meluncurkan tablet Amazon Fire bersistem operasi Android dengan harga relatif murah. Amazon Fire diramalkan bakal menggoyang pasar tablet.

Pemain lainnya, yaitu Microsoft, hanya meraih pangsa 2,4 persen pada kuartal ke-3 ini, yaitu hanya mengapalkan sebesar 0,4 juta unit. Sementara itu RIM dengan platform QNX hanya menguasai 1,2 persen yaitu setara dengan 0,2 juta unit.

Sumber : Info komputer
Reade more >>

Jumlah Domain .Com Kini Mencapai 91 Juta



Pernahkan anda menghitung seberapa banyak situs yang ada di seluruh dunia saat ini? Jika tahu jumlahnya, mungkin anda akan sedikit tercengang. Bayangkan saja, untuk domain .com saja, jumlahnya mencapai 91 juta domain yang terdaftar dan terus bertambah setiap harinya.
Dari data register yang ada, jumlah domain .com dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Namun meskipun menjadi domain yang paling populer, penambahan jumlahnya pada akhir-akhir ini mengalami penurunan.
Penurunan jumlah penambahan tersebut sepertinya sudah diperkirakan oleh banyak pihak. Dengan semakin banyaknya pilihan domain, orang tentunya akan melakukan berbagai pertimbangan untuk menentukan pilihannya.
Meskipun begitu, tetap saja jumlah domain .com masih yang terbanyak. Pada awal tahun 2000, jumlahnya hanya mencapai 21 juta. Namun jumlah tersebut membengkak hingga hampir tiga kali lipatnya pada 2005 yang mencapai 61 juta domain.
Reade more >>

HTC Anggap Windows Phone 7 Memiliki Kualitas Lebih Baik Daripada OS Lain


HTC nampaknya kini akan mulai memberikan perhatian yang lebih banyak kepada Microsoft. Terlebih setelah mereka mengeluarkan pernyataan bahwa WP7 yang merupakan produk Microsoft memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan platform lain.
Manager HTC Singapura, Melvin Chua mengatakan hal tersebut kepada majalah Forbes. Dia mengatakan bahwa hal tersebut tentu saja akan menjadi masalah tersendiri bagi Android.
Hal ini tentu saja menjadi pernyataan yang sangat kritis. Terlebih HTC memiliki banyak ponsel Android yang cukup sukses di pasaran, seperti HTC EVO, HTC Desire dan lain-lain.
Sedangkan untuk ponsel berbasis WP7, saat ini hanya menempati 30 persen dari total penjualan mereka. Ponsel WP7 terbaru dari HTC antara lain adalah HTC Titan dan HTC Radar.
Sumber : www.beritatekno.com
Reade more >>